Tahap Tidur

Bayi banyak minum susu dan bentuk tubuhnya mulai membulat seperti layaknya bayi.

Mata bayi mengejar benda yang bergerak dan lingkup pandangannya sedikit demi sedikit meluas.

Secara bertahap otot leher menjadi lebih kuat. Perlahan-lahan bayi bisa mendukung kepalanya sendiri dan bisa mengontrol gerakannya.

Bayi bisa memasukkan jarinya sendiri ke mulut dan memegang mainan.

Selain tangan, kaki, dan lehernya, otot punggung bayi juga berkembang. Bila tertelungkup, bayi bisa mengangkat lehernya dengan mantap.

Ekspresi wajah bayi pelan-pelan makin bervariasi, misalnya menatap sesuatu dengan lama dan tersenyum atau tertawa bila digoda.

Sampai sekitar usia 2 bulan, bayi banyak mengeluarkan lemak kulit akibat pengaruh hormon yang diterimanya dari rahim ibu sehingga kulit bayi menjadi berminyak. Setelah pengaruhnya hilang, kulit bayi berubah drastis menjadi kering. Kulit bayi tipis sehingga sulit untuk tetap dalam kondisi lembab. Kulit bayi juga halus sehingga mudah terluka. Bila kotoran seperti keringat, susu, atau air liur dalam jumlah besar tertinggal pada kulit yang kering, kulit mudah menjadi kasar akibat gampang memerah, meradang, dan timbul ruam atau eksim.

Oleh karena itu, kita harus memandikan si Kecil sampai bersih dan menjaga kelembaban kulitnya.

Napas bayi menjadi seirama dengan ibu, dan bayi makin mahir minum ASI\. Waktu minum susu pun makin teratur. Interval pemberian susu berkisar 3-4 jam dan jumlah yang diminum setiap kali makin banyak. Kadang-kadang jumlah susu yang diminum setiap kali tidak sama sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi ibu, tetapi hal tersebut bukanlah masalah sama sekali bila berat badan bayi bertambah.

Namun, bila bayi terlihat sering bermain-main dengan tetap menempelkan mulutnya pada payudara, batasilah waktu menyusui 20 menit setiap kali dan upayakan agar bayi lapar sampai pemberian susu berikutnya.

Dengan cara minum seperti ini, pola pemberian susu akan menjadi teratur.

Bila dibandingkan dengan orang dewasa, bayi lebih rentan terhadap panas dan lebih tahan dingin karena sering bergerak. Oleh karena itu, suhu yang Anda rasa agak dingin justru cocok untuk bayi. Gerak tangan dan kaki bayi dalam periode sering tidur makin aktif sehingga bagian perut atau bokong pada baju dalam atau pakaian bayi bisa tersingkap. Baju dalam tipe terusan yang bagian kiri kanan kaki terpisah atau baju terusan cocok untuk bayi. Pilihlah baju yang bagian mansetnya cukup longgar sehingga tangan bayi bisa keluar. Bila bayi berada di tempat tidur dengan berselimut, ia cukup mengenakan baju dalam saja. Bayi akan banyak berkeringat setelah minum susu atau menangis. Bila Anda meraba bagian punggung bayi dan terasa berkeringat, gantilah baju dalam bayi agar bayi tidak merasa kedinginan oleh keringat.

Kita harus berhati-hati agar tidak memakaikan terlalu banyak pakaian pada bayi.

Bila pola menyusui sudah makin tetap, bayi akan tidur makin panjang dalam sekali waktu dan periode tidur malamnya juga makin lama. Bila lehernya sudah cukup kuat, berikanlah kesempatan kepada bayi untuk berinteraksi dengan alam. Anda bisa berjalan-jalan keluar bersama bayi dengan menggendongnya atau menggunakan kereta bayi. Bersentuhan dengan alam seperti sinar matahari, semilir angin, bau pepohonan merupakan stimulus yang baik untuk bayi. Namun, karena bayi belum begitu kuat dan daya tahannya belum terbentuk, batasi waktu di luar dan hindarilah kerumunan orang. Agar tidak terpapar sinar ultraviolet, jangan lupa menutup kereta bayi dengan peneduh, mengenakan topi pada bayi, atau melindungi bayi dengan payung matahari yang dipegang ibu.

Oleh karena itu, untuk awalnya nikmatilah acara jalan-jalan dengan rileks, misalnya di dekat rumah.

Bila sudah mampu duduk sendiri dalam waktu lama, ada juga bayi yang mulai mencoba merangkak!