Bolehkah Bayi Minum Air Putih?

Air putih yang segar apalagi saat udara panas pastilah pilihan yang tepat untuk menghilangkan haus ya Mamy dan banyak konsumsi air mineral, tubuh jadi lebih sehat dan bugar. Tetapi perlu diketahui bahwa pernyataan itu hanya berlaku bagi orang yang sudah dewasa. Air mineral untuk si Kecil yang berusia di bawah enam bulan, justru akan memberikan dampak kurang baik bagi kondisi kesehatannya. Ia yang masih menyusu Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif tidak memerlukan air mineral sebelum usianya mencapai enam bulan. Berikut 6 bahaya memberikan air mineral pada si Kecil yang belum berusia 6 bulan:

1. Terinfeksi Bakteri

Pemberian air mineral pada si Kecil berusia 0-6 bulan berisiko membuat bayi terinfeksi bakteri jika air yang dipakai tercemar. Terutama jika perlengkapan minumnya tidak higienis, juga cara memasaknya  yang kurang tepat dan sudah tercemar bakteri. 

 

2. Keracunan

Ginjal si Kecil 0-6 bulan belum berfungsi dengan baik, sehingga jika ia diberi air mineral, maka air seni akan membawa serta elektrolit dalam darah, misalnya, natrium, yang sebenarnya berguna bagi tubuh. Jika kekurangan zat itu, si Kecil berisiko mengalami kejang. 

 

3. Merusak ginjal.

Bahaya lain bila si Kecil diberi air mineral yaitu merusak ginjal. Fungsi ginjal sebagai pengatur keseimbangan cairan di dalam tubuh belumlah sempurna pada usia si Kecil yang baru menginjak 0—6 bulan. Memang pada usia kehamilan 35 minggu, ginjal bayi sudah terbentuk, tapi belum berfungsi dengan baik. Begitu pun setelah bayi lahir. Walau bentuk ginjal sudah sempurna. Hal ini bertahan hingga usia bayi 6 bulan.

 

4. Menyebabkan Kekebalan tubuh menurun

Terus menerus dilakukan pemberian air putih melebihi takaran ASI maka daya tahan tubuh si Kecil akan terus menurun dan mengakibatkan kekebalan tubuh menurun dan mudah jatuh sakit. Hanya ASI yang dapat memenuhi kebutuhan imun yang memadai bagi tubuh si Kecil dalam keadaan apapun.

 

5. Perkembangan tubuh bayi terhambat

Jika bayi yang disusui dengan ASI ekslusif meminum air putih, maka kemungkinan ia akan berhenti menyusu sebelum waktunya dan hal ini bisa menyebabkannya kekurangan gizi. Mamy pun akan merasakan dampaknya dimana stimulasi payudara berkurang sehingga jumlah air susu akan berkurang. Mengenai kandungan ASI sendiri, terutama tetesan-tetesan yang keluar pertama tiap bayi menyusu, mengandung lebih dari 80 persen air. Oleh karena itu, ASI saja sudah cukup untuk menghilangkan kehausan si Kecil. Tiap kali si Kecil haus atau lapar, segera berikan ASI. Selain menghilangkan rasa haus, ASI juga membantu dalam melindungi bayi Mamy. 

 

Jadi sebaiknya Mamy jangan memberikan air mineral kepada si Kecil yang masih di bawah 6 bulan ya. Semoga bermanfaat Mamy.

 

 

• Bila ada topik yang Mamy inginkan untuk diangkat pada artikel MamyPoko yuk inbox usulan Mamy di FB MamyPoko Indonesia atau direct message di IG MamyPokoID

• Jangan lupa untuk bergabung di Pokojang Point Program untuk dapat hadiah sesuai pilihan

 

Apakah depresi pascamelahirkan itu?

Bila mendengar istilah depresi pascamelahirkan, barangkali banyak orang yang mengiranya sebagai masalah psikologis semata.

Sebenarnya, hal ini terkait erat dengan perubahan tubuh pascamelahirkan.

Siapa saja bisa mengalaminya, jadi Mamy tidak perlu khawatir karena hal ini bukanlah hal yang istimewa.

Bagaimana keadaannya?

Ibu akan merasa tertekan dan uring-uringan tanpa alasan jelas. Kadang ingin menangis tanpa sebab, atau bahkan tidak bisa tidur nyenyak. Setelah melahirkan sampai 3-4 minggu, ibu bisa menderita oleh rasa cemas, frustrasi, dan perasaan lainnya tanpa sebab sehingga perasaan ibu menjadi tidak stabil. Namun, hal ini merupakan salah satu perubahan fisiologis yang bisa menimpa siapa saja serta bersifat sementara sehingga tidak perlu terlalu memikirkannya.

Mengapa terjadi?

Hormon wanita yang banyak dikeluarkan dalam masa kehamilan akan berkurang drastis pascamelahirkan. Perubahan pada hormon wanita ini dianggap sebagai penyebab depresi pascamelahirkan karena berpengaruh terhadap kondisi psikologis. Memang ada kasus mempengaruhi rasa cemas akan kehidupan yang berubah drastis, tetapi bila keseimbangan hormon kembali stabil, biasanya depresi pascamelahirkan akan sembuh secara alami.

Apakah berbeda dengan stres mengasuh anak?

Penyebab utama depresi pascamelahirkan adalah perubahan keseimbangan hormon. Akan tetapi, stres karena belum terbiasa mengasuh anak (misalnya kelelahan akibat kurang tidur karena menyusui di malam hari) dapat memperburuk gejala depresi pascamelahirkan. Oleh karena itu, tidak benar bila keduanya dikatakan tidak berhubungan. Agar depresi tidak berlarut-larut, berusahalah untuk menghilangkan stres dengan baik.

Apakah yang harus Mamy lakukan bila menderita depresi pascamelahirkan?

Mamy tidak merasa bersemangat ketika mengurus bayi dan air mata mengalir tak henti-hentinya... Apa yang sebaiknya kita lakukan bila mengalami keadaan seperti itu?

Beristirahatlah karena depresi pascamelahirkan hanya sementara

Karena depresi pascamelahirkan dipengaruhi oleh keseimbangan hormon, banyak orang yang merasa kesusahan, meskipun berbeda-beda setiap individu. Jangan menyalahkan diri sendiri, seperti mempertanyakan kenapa Mamy menjadi demikian padahal bayi telah lahir. Mamy harus yakin bahwa sekarang memang masa timbulnya depresi pascamelahirkan. Banyak beristirahat tanpa memaksakan diri dan mengurangi beban psikologis akan mempercepat pemulihan.

Mari meminta bantuan orang di sekeliling kita

Bila rasa cemas disimpan seorang diri, perasaan kita pun akan makin tertekan. Kita akan merasa lebih ringan bila meminta suami atau teman mendengarkan cerita kita. Kita bisa merasa stres bila berusaha mengasuh anak dengan sempurna. Sesekali bermanja-manjalah dengan orang di sekeliling kita, misalnya meminta orang tua untuk mengasuh anak sementara kita berusaha menyegarkan suasana hati.

Apa yang harus Mamy lakukan bila berkepanjangan?

Depresi pascamelahirkan sifatnya sementara dan biasanya sembuh secara alami sejalan dengan berlalunya waktu. Bila perasaan Mamy tetap tidak stabil meskipun 4 minggu lebih telah berlalu sejak melahirkan, konsultasikanlah hal tersebut dengan dokter, misalnya ketika jadwal pemeriksaan bayi. Kadang perasaan kita akan ringan setelah berkonsultasi. Jangan berpikir terlalu serius, wujudkanlah dalam bentuk tindakan.

Mari menghilangkan stres dalam mengasuh anak!

Hal yang bisa dilakukan Mamy

Meskipun periode depresi pascamelahirkan telah berlalu, kita sering merasa uring-uringan karena tidak terbiasa dengan mengasuh anak atau kehidupan sehari-hari yang berubah 180 derajat.

Namun, bagi bayi, senyum yang tersungging di wajah ibu ketika bersama merupakan hal yang paling menggembirakan dirinya.

Tentu Anda ingin menghilangkan stres dengan baik demi si Kecil.

Kami akan memperkenalkan metode penghilangan stres yang dapat Mamy lakukan sendiri!

Karena setiap orang berbeda-beda, jadikanlah contoh di bawah ini sebagai acuan dalam mencari metode yang paling tepat bagi Mamy agar bisa tersenyum!

Tidak menuntut kesempurnaan

Bila Mamy berusaha sempurna dalam pekerjaan rumah tangga ataupun mengasuh anak, beban Mamy akan makin berat sehingga Mamy akan merasakan kelelahan fisik dan mental. Agar tidak merasa capai dalam mengasuh anak, penting untuk berpikir, “Yah, biar sajalah!” Saat merasa lelah, Mamy bisa membeli lauk yang sudah jadi dan menutup mata atas kondisi rumah yang sedikit kotor.

Si Kecil suka menangis. Bila bayi menangis, Mamy tidak perlu tergopoh-gopoh menghampirinya. Katakan, “Tunggu sebentar, ya!” kepada bayi dengan lembut. Ketimbang melakukan segalanya dengan sempurna,temukanlah level yang membuat Anda cukup puas meski tidak sempurna. Bila Mamy rileks, siKecil pun senang!

Tidur sebanyak mungkin

Sampai bayi memiliki pola hidup yang tetap, banyak ibu yang kurang tidur karena bayi menangis di tengah malam. Namun, bila waktu tidur tidak cukup, fisik tubuh Mamy akan terganggu dan Mamy akan merasa depresi. Bila Mamy tidak bisa tidur nyenyak pada malam hari, berusahalah agar tidur di waktu lain, misalnya bersama-sama dengan si Kecil pada siang hari.

Berteman dengan ibu-ibu yang lain

Mamy harus mensyukuri keberadaan ibu-ibu lain yang bisa menjadi tempat curhat atas kekhawatiran yang sama. Hal yang Mamy khawatirkan sendirian bisa jadi merupakan hal yang sama-sama dirasakan ibu lain. Cobalah pergi ke tempat berkumpulnya ibu-ibu dan berteman dengan ibu-ibu yang cocok. Ada ibu yang mengenal ibu lain dari kunjungan ke posyandu atau puskesmas, dokter spesialis anak, atau tempat lainnya. Akhir-akhir ini ada juga yang berkenalan dan berteman melalui jejaring sosial. Namun, Mamy tidak perlu memaksakan diri bila berteman dengan ibu-ibu lain menjadi tekanan tersendiri sehingga menimbulkan stres.

Menjadikan waktu tidur bayi sebagai waktu menyegarkan diri!

Waktu tidur bayi merupakan waktu bersantai Mamy. Sesekali gunakan waktu itu untuk menyegarkan diri, meski mungkin pekerjaan rumah tangga yang sudah bertumpuk menjadi bertambah banyak. Mamy bisa mendengarkan musik kesukaan Mamy di ruang lain, membaca majalah atau buku, atau kegiatan lainnya yang ingin Mamy lakukan. Mamy juga dianjurkan menonton DVD film atau drama yang mengharukan dan menangis sepuasnya. Air mata efektif untuk menghilangkan stres, lho!

Memanjakan diri sendiri

Manjakan diri Mamy yang telah bekerja keras dalam kesibukan harian. Mamy bisa memesan makan siang yang agak mahal melalui layanan pesan antar, membeli tas yang Mamy incar melalui internet, dll. Mamy juga bisa membujuk suami untuk membelikan perangkat elektronik yang akan meringankan pekerjaan rumah tangga. Bila hal tersebut akan membuat suasana hati Mamy senang, pasti Papy akan setuju!

Mulai bekerja sebagai salah satu pilihan

Bila kelelahan dalam mengasuh anak bertumpuk, mulai bekerja juga menjadi salah satu pilihan. Karena si Kecil dititipkan kepada Nenek, di tempat penitipan anak, atau di tempat lainnya, waktu bersama si Kecil menjadi pendek, tetapi justru karena itu, ada juga yang mengatakan bahwa ibu menjadi menghargai waktu bersama bayi dan menjadi lebih bersemangat.

Mari menghilangkan stres dalam mengasuh anak!

Meminta bantuan orang lain

Bila Mamy berusaha melakukan semuanya sendiri, stres akan menumpuk.

Mengasuh anak bukanlah sesuatu yang dilakukan sendirian.

Jangan memaksakan diri, mintalah bantuan dari sekeliling Mamy!

Meminta bantuan si Papy

Karena si kecil adalah anak Mamy dan Papy, mari kita minta Papy membantu mengasuh anak. Kita bisa menetapkan pembagian tugas, misalnya bayi dimandikan oleh Papy dan pada hari Sabtu bayi dititipkan kepada Papy sementara Mamy berbelanja bersama teman. Perasaan Mamy juga akan jauh lebih santai bila meminta bantuan Papy sehingga Mamy bisa memiliki waktu sendiri.

Nah, apa yang sebaiknya dilakukan agar si Papy yang merasa kelelahan bekerja dapat dengan senang hati berpartisipasi dalam mengasuh anak?

Meminta dengan baik dan memuji Papy

Sebenarnya Mamy ingin dibantu oleh Papy tanpa harus meminta. Namun, meskipun Papy ingin membantu pekerjaan rumah tangga atau mengasuh anak, Papy sering tidak mengetahui apa yang harus dilakukan. Dibandingkan Mamy, Papy merupakan seorang pemula. Mari beritahukan secara mendetil bantuan apa yang diharapkan dari Papy dan cara melakukannya.

Mamy bisa meminta pembagian tugas dengan lembut. Misalnya, “Papy, boleh minta tolong menyedot debu sementara saya menjemur cucian?” Ketika Papy sudah membantu, jangan lupa ucapkan, “Terima kasih” dan jangan lupa memuji, “Wah, Papy pintar ganti popok, ya!” Pasti Papy juga akan makin bersemangat!

Bila Papy sibuk dengan pekerjaan?

Mungkin Mamy merasa tidak enak meminta bantuan Papy yang sudah sibuk dengan pekerjaan. Namun jangan lupa, bayi adalah anak Papy dan Mamy. Meskipun Papy belum pulang saat bayi terjaga, beban Mamy bisa berkurang hanya dengan meminta tolong Papy membuangkan sampah di pagi hari.

Selain itu, hal terpenting yang bisa dilakukan Papy adalah mendengarkan cerita Mamy. Papy memang repot dengan pekerjaan, tetapi Mamy juga tak kalah repot di rumah. Hanya dengan menyisihkan beberapa menit dalam sehari untuk saling menceritakan kondisi dan perasaan masing-masing dapat mencegah menumpuknya stres. Jadikan waktu mengobrol suami-istri sebagai rutinitas, misalnya dengan mengingatkan, “Nanti kita obrolkan tentang si Kecil, ya?”

Meminta bantuan orang tua bila bisa

Kakek dan Nenek senang menghabiskan waktu bersama cucu mereka. Ketika mudik, atau ketika orang tua datang berkunjung, cobalah sesekali meminta bantuan mereka. Anda bisa menitipkan si Kecil kepada orang tua dan sesekali pergi berdua saja bersama suami.

Bila suasana hati Anda sudah lebih segar, jangan lupa mengucapkan terima kasih kepada orang tua. Sesekali Anda juga bisa memberikan oleh-oleh sebagai ungkapan terima kasih. Kakek dan Nenek juga merupakan senior bagi Papy dan Mamy. Mereka pasti senang bila Anda berkonsultasi tentang pengasuhan anak. Bila Mamy merasa orang tua benar-benar berpengalaman, misalnya dalam menggendong atau membuai anak, ungkapkanlah secara jujur. Bila hubungan baik terbangun, Mamy akan lebih mudah meminta tolong pada kesempatan berikutnya.

Memanfaatkan layanan penitipan anak

Ada ibu-ibu yang tidak memiliki kerabat yang bisa diandalkan di dekatnya, padahal menghabiskan 24 jam sehari untuk mengasuh anak sendirian pasti akan memunculkan stres. Manfaatkanlah jasa babysitter atau tempat penitipan anak sesekali untuk menghilangkan stres! Kita juga bisa menitipkan bayi selama 1-2 jam di penyedia layanan penitipan anak. Mamy bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk menyegarkan suasana hati, misalnya dengan pergi ke salon.

Luahkan, jangan ditahan

Stres yang bertumpuk akan menjadi makin parah. Luahkan perasaan Anda sesekali kepada suami, teman, orang tua, atau siapa saja. Berbicara bisa membuat Anda lega. Bila Anda tidak menemukan seorang pun lawan bicara, Anda bisa berkonsultasi dengan fasilitas, misalnya pusat bantuan anak yang memungkinkan konsultasi melalui telepon atau lainnya.

Maraknya fenomena keluarga inti (keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak saja) mengakibatkan seringnya beban pengasuhan anak ditanggung ibu sendirian. Bila Mamy merasa cemas sendirian, solusinya pun akan sulit ditemukan. Pada intinya, tidak merasa stres sendirian merupakan jalan pintas untuk menghilangkan stres.Sebagaimana telah diungkapkan di atas, yang paling penting adalah menyadari prinsip bahwa bayi harus dibesarkan bersama oleh Papy dan Mamy. Waktu mengasuh anak yang amat singkat oleh si Papy karena kesibukannya untuk bekerja merupakan masalah besar. Berbicara dari hati ke hati dengan suami merupakan langkah pertama untuk meringankan perasaan seorang ibu.

Namun, cara menghilangkan stres berbeda-beda pada setiap orang. Cobalah berbagai variasi dari langkah yang ditawarkan di atas, bukan hanya satu. Carilah solusi menghilangkan stres yang tepat untuk diri Anda!

update : 19.09.2017

Fitur Favorit Poko menggunakan data dari cookie browser Mamy, Jika Mamy menggunakan Safari di iPhone atau iPad, harap matikan fungsi Private Browsing. Harap diketahui bahwa membersihkan cookie akan menghapus halaman favorit yang telah didaftarkan.

Share on