Penyebab Speech Delay pada Anak
Penyebab speech delay pada si Kecil berbeda-beda dan banyak faktornya. Penyebab speech delay belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang diduga dapat memengaruhi terjadinya speech delay pada anak.
Mamy mungkin sudah mengetahui sebelumnya terkait tanda si Kecil speech delay dan masih banyak yang belum tahu penyebabnya. Berikut beberapa penyebab speech delay pada si Kecil beserta penjelasannya :
1. Masalah Kesehatan Mulut
Masalah kesehatan mulut dapat menyebabkan keterlambatan bicara karena berbagai alasan, terutama karena berhubungan langsung dengan organ-organ yang diperlukan untuk berbicara. Beberapa masalah kesehatan mulut yang dapat memengaruhi kemampuan bicara si Kecil termasuk :
- Gangguan Struktur Mulut : Kelainan atau gangguan pada struktur mulut seperti celah bibir dan langit-langit (seperti pada kasus bibir sumbing dan palatoschisis) atau kelainan anatomi lainnya dapat mempengaruhi kemampuan si Kecil untuk menghasilkan bunyi-bunyi yang diperlukan untuk berbicara dengan jelas.
- Masalah Gigi : Masalah gigi seperti gigi berlubang, gigi yang tidak rata, atau kehilangan gigi depan dapat mengganggu pengaturan suara saat berbicara.
- Masalah Lidah dan Rahang : Gangguan pada lidah dan rahang, seperti lidah yang terikat (ankyloglossia) atau gangguan pada sendi temporomandibular (TMJ), dapat mengganggu gerakan yang diperlukan untuk menghasilkan bunyi-bunyi tertentu.
2. Gangguan Pendengaran
Gangguan pendengaran dapat menghambat kemampuan si Kecil untuk memperoleh dan memahami bahasa. Pendengaran memainkan peran penting dalam perkembangan bahasa. Jika si Kecil mengalami kesulitan mendengar, baik karena masalah struktural di telinga atau alasan lain, itu dapat menghambat kemampuan mereka untuk belajar dan menghasilkan ucapan. Si Kecil yang tidak mendengar dengan jelas mungkin mengalami keterlambatan bicara karena kurangnya stimulasi bahasa.
3. Disabilitas Intelektual
Si Kecil dengan disabilitas intelektual mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan bicara dan bahasa. Keterlambatan ini dapat disebabkan oleh tantangan dalam pemrosesan kognitif dan komunikasi. Disabilitas intelektual contohnya dyslexia atau kesulitan dalam memahami arahan.
4. Kurang Mendapat Stimulasi
Lingkungan yang kurang mendukung dalam hal stimulasi bahasa, seperti minimnya interaksi verbal dengan orang dewasa atau anak-anak sebaya, dapat menyebabkan keterlambatan bicara. Jika si Kecil jarang diajak berbicara, maka ia akan mengalami speech delay
5. Autisme
Anak autisme umumnya juga mempunyai masalah dalam berkomunikasi. Gangguan Spektrum Autisme (ASD) dapat memengaruhi keterampilan komunikasi, termasuk perkembangan bicara dan bahasa. Si Kecil yang mengalami ASD mungkin menunjukkan keterlambatan bicara atau kesulitan dalam pemerolehan bahasa.
6. Gangguan Sistem Saraf
Gangguan saraf dapat mempengaruhi keterlambatan bicara karena sistem saraf memainkan peran penting dalam pengendalian motorik dan proses bahasa. Beberapa kondisi gangguan saraf yang dapat memengaruhi kemampuan bicara si Kecil termasuk :
- Cerebral Palsy : Kelompok gangguan perkembangan gerakan dan postur yang disebabkan oleh kerusakan atau gangguan pada bagian otak yang mengatur gerakan dan koordinasi. Si Kecil yang mengalami cerebral palsy mungkin mengalami kesulitan dalam mengontrol otot-otot wajah dan mulut yang diperlukan untuk berbicara.
- Gangguan Neurologis : Gangguan neurologis seperti epilepsi, tumor otak, atau cedera otak traumatis dapat memengaruhi fungsi otak yang berkaitan dengan produksi dan pemahaman bahasa.
Poko juga punya nih tips lainnya untuk membantu Mamy semua dalam merawat kulit si Kecil tetap sehat, tak perlu khawatir lagi ya Mamy, karena MamyPoko memiliki varian popok untuk perawatan kulit bayi terlengkap yaitu MamyPoko Pants Skin Comfort All in 1 Skin Care with Coconut Oil yang Telah Teruji Secara Klinis mampu 12 jam cegah ruam pada kulit bayi.
Kenapa harus All in 1 Skin Care with Coconut Oil?
Kulit si Kecil 3x Lebih Tipis
Lapisan kulit bayi 3x jauh lebih tipis dibandingkan dengan kulit orang dewasa sehingga terasa halus & lembut saat disentuh dan lebih sensitif.
Butuh Perawatan Ekstra
Kulit bayi sensitif terhadap ruam terutama di area pemakaian popok, yaitu bokong, lipatan paha dan sekitar alat kelamin yang tampak memerah.
Bebas Iritasi & Kemerahan
Penggunaan popok yang tidak sesuai untuk kulit bayi bisa memicu timbulnya ruam popok.
Menjaga Kulit si Kecil Tetap Sehat
Jaga kulit bayi di area pemakaian popok tetap kering dan gunakan popok dengan bahan lembut dan elastis untuk kulit bayi tetap sehat dan terawat. Permukaan popok dengan tambahan Coconut Oil dapat mencegah ruam popok.
Bagaimana Daya Serapnya?
Menyerap ekstra banyak, tahan lama hingga 12 jam membuat kulit bayi tetap lembut, sehingga bayi pun tumbuh sehat ceria tanpa terganggu iritasi.
Apakah Sudah Teruji Klinis?
Lolos uji klinis dermatologi tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Karet pinggang dan paha yang fleksibel mengikuti bentuk tubuh bayi.
Semoga info yang Poko bagikan kali ini bisa bermanfaat ya..
Yuk, share ke teman dan keluarga lainnya agar semakin banyak yang mengetahui tentang info ini.
• Bila ada topik yang Mamy inginkan untuk diangkat pada artikel MamyPoko yuk inbox usulan Mamy di FB MamyPoko Indonesia atau direct message di IG MamyPokoID
• Jangan lupa untuk bergabung di Pokojang Point Program untuk dapat hadiah sesuai pilihan
Semoga info yang Poko bagikan kali ini bisa bermanfaat ya..
Yuk, share ke teman dan keluarga lainnya agar semakin banyak yang mengetahui tentang info ini.
• Bila ada topik yang Mamy inginkan untuk diangkat pada artikel MamyPoko yuk inbox usulan Mamy di FB MamyPoko Indonesia atau direct message di IG MamyPokoID
• Jangan lupa untuk bergabung di Pokojang Point Program untuk dapat hadiah sesuai pilihan
update : 12.04.2024
Fitur Favorit Poko menggunakan data dari cookie browser Mamy, Jika Mamy menggunakan Safari di iPhone atau iPad, harap matikan fungsi Private Browsing. Harap diketahui bahwa membersihkan cookie akan menghapus halaman favorit yang telah didaftarkan.