Jenis Kontraksi Saat Kehamilan

Untuk Mamy yang sedang menjalani kehamilan pasti kenal dong dengan Kontraksi? Kontraksi pada dasarnya tidak hanya dialami menjelang persalinan loh Mamy, ada beberapa Mamy hamil yang usia kandungannya masih jauh dari waktu persalinan pun bisa mengalami hal semacam ini. Pada umumnya, tanda kontraksi yang dialami Mamy hamil adalah perut yang terasa kencang mulai dari bagian tengah ke bawah salah satunya. Tentu hal itu mengundang kekhawatiran bagi Mamy yang baru pertama kali mengandung.

Nah, supaya lebih kenal dan paham dengan kontraksi, yuk kita belajar bareng-bareng tentang jenis kontraksi yang akan dialami oleh Mamy selama kehamilan. Karena ternyata seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika tidak hanya kontraksi menjelang persalinan saja, tapi banyak kontraksi yang perlu Mamy ketahui untuk pengetahuan sebelum mengalami yang namanya kontraksi.

 

1. Kontraksi Dini 

Jenis kontraksi ini terjadi pada awal kehamilan atau trimester pertama saat tubuh sedang dalam proses penyesuaian dengan kehamilan. Bila kontraksi tidak kunjung reda dan disertai adanya bercak darah, disarankan untuk segera periksakan ke dokter untuk mencegah keguguran. 

 

2. Kontraksi Palsu 

Kontraksi palsu atau dalam medis disebut Braxton Hicks terjadi pada usia kandungan 32 - 34 minggu. Durasinya sekitar 30 detik, namun tidak lebih dari 2x/jam. Kontraksi juga cenderung berhenti bila Mamy melakukan aktivitas. Kontraksi ini juga tidak mengalami flek atau bercak darah. Namun bila dirasa kontraksi semakin kuat dan jarak tiap kontraksi semakin dekat, maka disarankan segera ke rumah sakit.

 

3. Kontraksi Persalinan Prematur 

Munculnya kontraksi ini pada usia kehamilan memasuki 37 minggu atau kurang. Rasa nyeri akan muncul secara konsisten selama 1 jam setiap 10-12 menit. Mamy akan merasakan gejala kram perut, punggung nyeri, tekanan pada pinggul dan perut. Jika kondisi ini disertai dengan pendarahan dari vagina atau keluarnya cairan (air ketuban), maka disarankan untuk segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. 

 

 

4. Kontraksi Persalinan

Aktif Frekuensi dari kontraksi jenis ini akan muncul lebih sering, dan durasi yang dirasakan sekitar 20 - 60 detik pada setiap kontraksi yang dirasakan. Biasanya bila kondisi ini terjadi disertai dengan keluarnya lendir bercampur darah, pecah ketuban, hingga rasa ingin mengejan, maka segeralah ke rumah sakit.

 

5. Kontraksi Mengejan 

Rasa nyeri yang dialami selama kontraksi ini akan membantu Mamy untuk mengejan. Kontraksi yang muncul pun tidak akan ada jedanya dan akan terus terasa. 

 

6. Kontraksi Plasenta

Kontraksi ringan akan terasa dari bagian rahim setelah bayi lahir untuk membantu melepaskan plasenta dari impantasinya. Kondisi ini terjadi untuk mencegah mengalaminya pendarahan.

 

Mamy juga bisa menanyakan seputar kontraksi pada dokter kandungan setiap kali cek kondisi kehamilan ya. Terlebih untuk Mamy yang sudah memasuki trimester tiga kehamilan, perlu lebih dekat nih dengan kondisi yang satu ini.

 

 

Semoga info yang Poko bagikan kali ini bisa bermanfaat yaa..

Yuk, share ke teman dan keluarga lainnya agar semakin banyak yang mengetahui tentang info ini.

 

 

 

• Bila ada topik yang Mamy inginkan untuk diangkat pada artikel MamyPoko yuk inbox usulan Mamy di FB MamyPoko Indonesia atau direct message di IG MamyPokoID

• Jangan lupa untuk bergabung di Pokojang Point Program untuk dapat hadiah sesuai pilihan

update : 05.11.2021

Fitur Favorit Poko menggunakan data dari cookie browser Mamy, Jika Mamy menggunakan Safari di iPhone atau iPad, harap matikan fungsi Private Browsing. Harap diketahui bahwa membersihkan cookie akan menghapus halaman favorit yang telah didaftarkan.

Share on