BPA Free dan Kehamilan
Apakah Mamy Pernah mendengar tentang BPA Free ?Kebanyakan Mamy secara sekilas tahu kalau Label “BPA Free” itu artinya wadah plastik tersebut itu aman digunakan.
Dipasaran tersedia berbagai merek wadah plastik dengan bentuk super lucu, tapi apakah bersahabat dengan kehamilan Mamy? Apa sih sebenarnya, apa sih BPA itu?
BPA atau bisphenol-A merupakan zat kimia sintetis yang biasa digunakan pada berbagai produk dan salah satunya botol atau wadah makanan. Sudah banyak penelitian membuktikan bahwa ikatan BPA tergolong tidak stabil sehingga menyebabkan sejumlah kecil zat kimia terlepas ke dalam makanan atau minuman yang menjadi isi kemasan wadah plastik dan pada akhirnya lepasan BPA ini tertelan oleh Mamy. Pelepasan zat kimia ini semakin banyak saat wadah tersebut terkena panas seperti saat direbus atau disterilisasi. Para ilmuwan menyebutkan bahwa BPA dapat menjadi senyawa “pengganggu hormon” karena berpotensi mengganggu fungsi normal dari sistem hormon yang menimbulkan efek merugikan pada kesehatan, reproduksi, perkembangan, serta masalah tingkah laku (behavioural).
Peneliti dari University of Cincinnati menemukan, eksposur terhadap air mendidih menyebabkan botol plastik polikarbonat melepaskan BPA hingga 55 kali lebih cepat dari air dingin atau air bertemperatur normal.
Penemuan terbaru menunjukkan bahwa ada hubungan antara BPA dengan penurunan produksi sperma, penambahan berat prostat, dan kanker testis pada laki-laki. Sementara pada perempuan, BPA berpotensi mengakibatkan ketidaknormalan perkembangan endometrium yang dapat menyebabkan tidak subur serta meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Terutama bayi yang masih dalam kandungan dan bayi yang baru lahir, memiliki risiko yang paling besar terhadap bahan kimia tersebut. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang dapat berdampak selama periode emas pertumbuhan anak, meskipun akibatnya tidak langsung tampak.
Botol yang mengandung zat BPA ini sebenarnya telah dilarang penggunaannya di negara-negara maju, untuk Indonesia Menurut Menurut Husna Muzahir dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), di Indonesia belum ada lembaga berwenang yang melakukan uji toksisitas terhadap BPA. Departemen Kesehatan RI sekalipun belum mengatur secara khusus soal botol minum atau perlengkapan makan.
Untuk menghindari atau meminimalisir dampak BPA pada kehamilan Mamy, berikut beberapa tips :
1. Hindari penggunaan botol polikarbonat yang mengandung BPA sebaiknya botol yang terbuat dari gelas/kaca.
2. Bila membeli botol plastik, pilihlah botol yang menggunakan polypropylene/polyethylene, yang tidak keras dan tidak mengkilat.
3. Carilah tanda “BPA-free” pada wadah plastik yang Mamy beli.
4. Hindari memanaskan makanan dalam wadah plastik, namun gunakanlah wadah kaca atau keramik.
5. Cucilah wadah plastik dengan spons lembut agar tidak merusak lapisan plastiknya.
6. Hindari produk plastik yang mengandung bahan-bahan seperti DBP dan DEP, DEHP, DMP. Gunakan polyethylene (#5), dan hindari polikarbonat (#7).
7. Jangan gunakan lagi botol plastik yang sudah tergores/rusak atau kusam.
8. Sebaiknya gantilah wadah plastik yang sudah tidak baik dalam jangka 6 bulan.
Semoga bermanfaat ya dan tetap semangat untuk selalu mnjaga kesehatan kehamilan Mamy ya.
• Bila ada topik yang Mamy inginkan untuk diangkat pada artikel MamyPoko yuk inbox usulan Mamy di FB MamyPoko Indonesia atau direct message di IG MamyPokoID
• Jangan lupa untuk bergabung di Pokojang Point Program untuk dapat hadiah sesuai pilihan
Apakah gerakan janin itu?
Melihat sosok bayi dengan mata kepala sendiri saat pemeriksaan USG merupakan suatu kegembiraan dalam kehamilan. Gerakan janin pun juga menimbulkan perasaan akan kehadiran bayi di dalam perut Anda.
Tentunya Anda ingin segera merasakan kegembiraan tersebut.
Mari kita lihat kapan dan bagaimana gerakan janin itu terasa!
Apa sih gerakan janin itu?
Pada kehamilan bulan keempat, kerangka dan otot bayi berkembang dan bayi sering bergerak aktif misalnya meregangkan tangan dan kakinya di dalam cairan ketuban. Gerakan janin Anda rasakan ketika tangan atau kakinya mengenai dinding rahim. Gerakan janin bukan hanya membuat Anda merasakan keberadaan bayi di dalam perut, melainkan juga komunikasi yang penting dari bayi untuk memberitahukan kondisinya kepada ibu.
Masa merasakan gerakan janin untuk pertama kalinya
Secara umum gerakan janin dirasakan pertama kali pada usia kehamilan ke-18 minggu sampai sekitar ke-20 minggu. Namun, saat merasakan gerakan janin berbeda-beda pada masing-masing individu. Cara merasakannya pun tergantung pada ketebalan lemak di bawah kulit ibu, jumlah cairan ketuban, posisi plasenta, dll. Tidak perlu khawatir bila tidak bisa merasakan gerakan janin meskipun periode tersebut telah terlampaui. Bila Anda bisa memastikan bahwa bayi tumbuh dengan sehat melalui pemeriksaan USG atau lainnya, tenanglah karena berarti tidak ada masalah.
Perubahan gerakan bayi
Sebenarnya bayi terus bergerak jauh sebelum ibu merasakan gerakan janin.
Saraf bayi berkembang sejak sekitar kehamilan minggu ke-7, bayi mulai mengemut jarinya sekitar minggu ke-12, dan setelah minggu ke-20, bayi bisa bergerak dengan bebas di dalam cairan ketuban. Pada masa inilah ibu baru mulai merasakan gerakan janin.
Perubahan dalam merasakan gerakan janin
Cara merasakan gerakan janin pun berbeda-beda pada setiap orang, seperti halnya perbedaan periode mulai merasakan gerakan janin. Pada awalnya terasa seperti listrik statis mengalir di dalam perut, lalu berubah menjadi ketukan pelan, dan akhirnya berubah menjadi ketukan keras sehingga Anda menyangka bayi sedang menendang. Kadang-kadang Anda bisa pula merasakan bayi cegukan. Bila gerakannya makin intens, kita bisa mengetahui bahwa bayi sedang bergerak hanya dengan melihat perut.
Biasanya menjelang persalinan posisi bayi telah turun sehingga gerakan janin lebih tenang daripada sebelumnya, tetapi hal ini pun tidak berlaku pada semua orang. Kita tidak bisa memukul rata hal ini karena ada juga bayi yang terus bergerak di dalam perut pada saat sebelum ibu mengalami kontraksi.
Mari kita berkomunikasi dengan bayi melalui gerakan janin
Gerakan janin adalah komunikasi pertama ibu dengan bayi di dalam kandungan!
Melalui gerakan janin, ibu mengecek apakah bayi sehat atau tidak dan juga berbicara kepada bayi. Bayi juga amat menyukai mengobrol dan bermain-main dengan ibu.
Mari kita nikmati waktu berharga saat berinteraksi dengan bayi di dalam kandungan!
Mari memastikan gerakan janin!
Gerakan janin merupakan salah satu metode untuk memastikan apakah bayi tumbuh dengan baik. Bila selama ini gerakan janin yang terasa menjadi tidak terasa seharian penuh, ada baiknya kita memeriksakan ke RS/klinik untuk memastikannya.
Pada sekitar masa kehamilan minggu ke-32 hingga ke-35, pola tidur dan bangun bayi sudah terbentuk. Kita bisa lebih memastikan apakah bayi tumbuh dengan baik dengan cara menghitung gerakan janin, yakni merekam waktu yang diperlukan bayi untuk bergerak 10 kali, dan melakukan hal ini setiap hari.
Cara menghitung gerakan janin
1. Dilakukan setiap hari saat ibu rileks, misalnya setelah makan atau sebelum tidur.
2.Berbaringlah menyamping dengan bagian kiri di bawah.
3.Menghitung berapa menit yang diperlukan oleh bayi untuk bergerak dengan jelas 10 kali.
*) Bila sepertinya berbeda dengan biasanya atau bila Anda sama sekali tidak merasakan gerakan bayi yang selama ini terasa, periksakanlah ke rumah sakit atau klinik.
Ada saat ketika bayi tidak bergerak
Bila Anda sudah mulai merasakan gerakan janin, tentu Anda merasa khawatir ketika gerakan janin tidak terasa. Namun, sebenarnya bayi juga memiliki waktu tidur dan waktu bergerak di dalam kandungan. Bayi memiliki siklus 60 menitan untuk tidur dan bangun. Bila satu jam telah lewat tetapi gerakan janin tidak terasa, periksakanlah ke rumah sakit atau klinik.
Komunikasi dengan bayi
Gerakan janin yang mulai terasa merupakan bukti bahwa bayi tumbuh dengan baik. Pada waktu gerakan janin terasa, sarafnya telah berkembang dan pendengarannya telah sempurna.
Marilah kita banyak-banyak berkomunikasi dengan bayi dengan cara mengelus-elus perut, mengajaknya bicara, mendengarkan musik, dan sebagainya! Tidak ada yang lebih membahagiakan selain merasakan reaksi bayi atas apa yang dilakukan ibu. Kami merekomendasikan permainan menendang, yang merupakan permainan untuk berkomunikasi dengan bayi melalui gerakan janin. Cobalah permainan ini!
*) Permainan menendang
Permainan menendang dimulai dari yang mudah, lalu beranjak ke tahap berikutnya bila sudah menguasai. Ada bayi yang segera merespons, ada juga bayi yang tidak kunjung bereaksi. Sabarlah meskipun bayi tidak merespons. Gerakan Anda tetap tersampaikan kepada bayi. Pilihlah waktu dan tempat saat Anda bisa rileks, lakukan sehari 2-3 kali dan bersabarlah melakukannya hingga lebih dari sebulan.
1. Bila bayi menendang, tepuk bagian yang ditendang tersebut sambil mengatakan, “Tendang!” Setelah 1-2 menit berlalu, bayi akan kembali menendang. Lakukan kembali hal yang sama, yakni tepuk bagian yang sama sambil mengatakan, “Tendang!” Lalu bayi akan menendang di tempat yang sama.
2. Setelah langkah pertama dilakukan berulang-ulang selama beberapa hari, tepuklah bagian yang berbeda dengan yang ditendang bayi sambil mengatakan, “Tendang!” Bayi akan menendang bagian yang ditepuk ibu. Ulangilah hal ini selama 1-2 minggu sampai bayi bisa menendang kembali bagian yang ditepuk ibu.
3. Bila bayi sudah terbiasa, tepuklah perut dua kali sambil mengatakan, “Tendang! Tendang!” Lalu bayi akan merespons dengan menendang dua kali. Bayi akan bisa menendang kembali sejumlah tepukan ibu.
update : 19.09.2017
Fitur Favorit Poko menggunakan data dari cookie browser Mamy, Jika Mamy menggunakan Safari di iPhone atau iPad, harap matikan fungsi Private Browsing. Harap diketahui bahwa membersihkan cookie akan menghapus halaman favorit yang telah didaftarkan.