Tahapan Sex Education untuk Anak Sesuai Usia

Mendidik si Kecil sejak usia dini sangat diperlukan untuk menunjang pengetahuannya dan membuatnya lebih mengerti tentang banyak hal. Namun tak bisa dipungkiri bahwa mendidik si Kecil mengenai “Sex Education” dinilai masih kurang. Padahal pengetahuan tersebut dirasa sangat penting bahkan sejak ia masih kecil.

Bayi 0 - 2 Tahun

Dimulai dari Mamy memberitahu si Kecil bahwa akan menyentuh daerah intim si Kecil, entah saat mandi atau saat mengganti popok. Semakin ia tumbuh, Mamy juga perlu meminta izin pada si Kecil saat menyentuh daerah intimnya, karena untuk pengetahuan si Kecil bahwa daerah intim mereka adalah privasi dan perlu adanya persetujuan saat orang lain menyentuhnya.

 

Prasekolah (3 - 4 Tahun)

Mamy bisa mulai untuk memperkenalkan nama dari alat kelamin si Kecil. la perlu tahu tentang fungsi pada setiap bagian tubuhnya agar bisa membedakan. Pengetahuan ini dinilai penting sebelum si Kecil bertemu teman sebaya nya dengan gender yang berbeda.

 

Usia TK (5 - 6 Tahun)

Di usia ini, Mamy bisa mulai mengajarkan si Kecil untuk mandi sendiri, namun tetap perlu dalam pengawasan. Hal ini untuk membiasakan si Kecil untuk menjaga privasi tubuhnya dan menumbuhkan rasa mandiri sejak usia dini. Mamy bisa lakukan secara bertahap agar si Kecil terbiasa.

 

Tidak perlu mengajarkan si Kecil terlalu berat, Mamy dan Papy bisa mulai untuk mengedukasi si Kecil dari pengenalan setiap bagian tubuh si Kecil. Apa nama bagian dari tubuh si Kecil dan cara fungsinya. Kemudian tahap selanjutnya memberitahu si Kecil bagian tubuh mana yang boleh disentuh dan bagian tubuh sebelah mana yang tidak boleh disentuh oleh sembarang orang.

 

Hal yang perlu dilakukan ketika memperkenalkan sex education :

 

1. Ajarkan

Ketika si Kecil sudah bisa diajak untuk berkomunikasi, terapkan padanya bahwa daerah intim mereka, hanyalah milik mereka dan tidak boleh ada yang menyentuh dengan sembarangan. Minta pada si Kecil agar beritahukan pada Mamy atau guru ketika berada dikawasan sekolah, bila mendapatkan sentuhan yang membuat ia tidak nyaman.

 

2. Dengarkan

Jangan hanya meminta si Kecil untuk memberitahukan apa yang ia alami, tanpa mendengarkan keluhannya. Pastikan bahwa Mamy mendengarkan dan merespon terkait hal tersebut. Karena dengan memberikan perhatian pada si Kecil akan mendukung mentalnya.

 

3. Kuatkan

Siapa yang menginginkan kejadian yang tidak diharapkan seperti itu terjadi? Untuk mencegahnya, Mamy bisa mengajak si Kecil untuk mengikuti kegiatan bela diri dan selalu mengingatkan akan kewaspadaan pada setiap kesempatan.

 

Dengan si Kecil mulai mengenal dirinya sendiri, seiring berjalannya waktu ia akan sayang pada dirinya sendiri. Mulai menjaga dan memperhatikan tubuhnya. Setelah itu Mamy dan Papy bisa mengajarkan si Kecil untuk selalu memberitahu bila terjadi sesuatu padanya yang membuatnya tidak nyaman. Dengan begitu, Mamy dan Papy bisa selalu memantau perkembangan diri dan lingkungan si Kecil. Mari sama-sama belajar agar semakin mahir dalam mendidik si Kecil.

 

 

Semoga info yang Poko bagikan kali ini bisa bermanfaat yaa..

Yuk, share ke teman dan keluarga lainnya agar semakin banyak yang mengetahui tentang info ini.

 

 

• Bila ada topik yang Mamy inginkan untuk diangkat pada artikel MamyPoko yuk inbox usulan Mamy di FB MamyPoko Indonesia atau direct message di IG MamyPokoID

• Jangan lupa untuk bergabung di Pokojang Point Program untuk dapat hadiah sesuai pilihan

update: 05.10.2021

Fitur Favorit Poko menggunakan data dari cookie browser Mamy, Jika Mamy menggunakan Safari di iPhone atau iPad, harap matikan fungsi Private Browsing. Harap diketahui bahwa membersihkan cookie akan menghapus halaman favorit yang telah didaftarkan.

Share on