10 Tips Jitu Biar Si Kecil Gak GTM, Mamy Wajib Coba!

Apa Itu GTM pada Si Kecil?
GTM alias Gerakan Tutup Mulut adalah fase saat si Kecil menolak makan dengan berbagai cara, mulai dari menutup mulut rapat-rapat, menggeleng, atau bahkan membuang makanan. Bagi banyak orang tua, GTM terasa seperti “mimpi buruk” karena membuat sesi makan penuh drama.
Fase GTM sering terjadi karena berbagai faktor, seperti si Kecil bosan dengan menu yang itu-itu saja, sedang tidak enak badan, atau sedang berada di fase eksplorasi yang membuatnya lebih tertarik bermain dibanding makan. Meskipun bikin stres, GTM sebenarnya normal terjadi pada anak usia 1-3 tahun.
Kabar baiknya, ada cara-cara sederhana yang bisa Mamy lakukan untuk mengatasi GTM tanpa harus drama. Yuk, kita bedah satu per satu tipsnya di bawah ini!
Mengapa Mengatasi GTM Itu Penting?
Mengatasi GTM penting karena berhubungan langsung dengan asupan nutrisi harian si Kecil. Jika tidak ditangani dengan baik, anak bisa kekurangan nutrisi yang memengaruhi tumbuh kembangnya. Selain itu, GTM yang dibiarkan berlarut-larut bisa membentuk kebiasaan makan buruk.
Anak mungkin jadi cenderung menolak berbagai makanan baru atau hanya mau makan makanan tertentu saja. Dengan tips-tips yang tepat, Mamy bisa mengubah sesi makan dari medan pertempuran menjadi momen yang menyenangkan dan penuh tawa.
Langkah 1: Jangan Paksa!
Memaksa anak makan justru bisa berbalik efeknya. Si Kecil mungkin akan semakin keras menolak, bahkan trauma dengan waktu makan. Rasa tertekan saat makan bisa membuat mereka menganggap makan sebagai “hukuman,” bukan kebutuhan.
Sebaliknya, cobalah untuk bersikap santai. Berikan makanan di meja makan, lalu biarkan si Kecil mencoba sendiri. Kalau ia menolak, tunggu beberapa menit, lalu coba tawarkan lagi tanpa nada memaksa.
Contoh: Jika si Kecil tidak mau makan sayur, jangan langsung mengomel. Biarkan dia melihat orang tuanya makan dengan santai dan nikmat. Biasanya, rasa penasaran anak akan muncul, dan dia akan mencoba dengan sendirinya.
Langkah 2: Self-Service Aja
Anak-anak biasanya lebih semangat makan saat merasa punya kendali atas apa yang mereka lakukan. Memberikan kesempatan si Kecil makan sendiri bisa meningkatkan rasa percaya diri dan membuat sesi makan lebih seru.
Biarkan dia pegang sendok atau garpu (meskipun masih belepotan). Dengan begitu, si Kecil belajar koordinasi tangan-mulut, sekaligus merasa bahwa “makan itu menyenangkan.”
Contoh: Sajikan potongan buah atau sayuran kukus di piring kecil, lalu biarkan si Kecil mengambil dan makan sendiri. Jangan terlalu khawatir kalau berantakan, Mamy bisa jadikan ini momen bermain sambil makan.
Langkah 3: Bebasin Pilih Menu
Memberikan pilihan sederhana bisa membuat anak merasa lebih dihargai. Misalnya, tawarkan dua pilihan makanan: “Mau nasi dengan ayam atau dengan ikan?”
Dengan cara ini, anak merasa punya kontrol, bukan dipaksa. Pilihan yang terbatas tapi menarik juga membantu mereka belajar membuat keputusan sejak dini.
Contoh: Siapkan dua mangkuk kecil berisi lauk berbeda, lalu minta si Kecil menunjuk mana yang dia mau. Cara ini biasanya bikin anak lebih semangat untuk menghabiskan makanan pilihannya sendiri.
Langkah 4: Jangan Drama di Depan Si Kecil
Anak-anak gampang banget meniru ekspresi orang tua. Kalau Mamy menunjukkan ekspresi “jijik” atau “nggak enak” saat melihat makanan tertentu, si Kecil bisa langsung menolak tanpa mencoba.
Tunjukkan rasa suka pada makanan sehat di depan mereka. Ceritakan manfaatnya dengan cara seru, seperti “Wortel bikin mata kita tajam kayak mata kucing!”
Contoh: Saat si Kecil melihat Mamy menikmati sayur, ia akan penasaran dan mencoba. Jangan lupa tersenyum atau mengucapkan “enak banget!” supaya dia ikut tertarik.
Langkah 5: Kenalin Terus Menu Baru
Kadang si Kecil menolak makanan baru bukan karena nggak enak, tapi karena belum terbiasa. Perlu 5-10 kali percobaan sebelum mereka mau mencoba makanan tertentu.
Jadi, jangan menyerah hanya karena satu kali gagal. Perkenalkan lagi makanan itu di hari lain dengan variasi rasa atau bentuk yang lebih menarik.
Contoh: Kalau si Kecil nggak mau makan brokoli, coba olah jadi nugget sayur atau campur dengan saus favoritnya. Pelan-pelan, mereka akan terbiasa dengan rasa sayur itu.
Langkah 6: Jam Makan Konsisten
Jam makan yang tidak teratur bisa bikin anak kehilangan selera makan. Kalau makan terlalu dekat dengan waktu camilan, mereka bisa kenyang duluan.
Tetapkan jadwal makan yang sama setiap hari. Tubuh si Kecil akan otomatis menyesuaikan diri, dan rasa lapar akan datang pada waktunya.
Contoh: Terapkan jadwal “3 kali makan utama + 2 kali camilan sehat” dengan jarak sekitar 3-4 jam. Jangan lupa berikan air putih di antara waktu makan.
Langkah 7: Masak Bareng, Seru-seruan
Melibatkan anak dalam menyiapkan makanan bisa membuat mereka lebih tertarik untuk mencobanya. Anak merasa bangga saat makanan hasil “karyanya” tersaji di meja makan.
Kegiatan memasak bareng juga bisa jadi momen bonding seru. Anak belajar mengenal bahan makanan sambil bermain.
Contoh: Ajak si Kecil mencuci tomat, mengaduk adonan, atau menabur keju di atas roti. Setelah selesai, katakan, “Ini buatan kamu lho, pasti enak!”
Langkah 8: No Multitasking Saat Makan
Makan sambil nonton TV atau main gadget bikin anak tidak fokus dan sulit mengenali rasa kenyang. Akhirnya, mereka makan dengan ogah-ogahan atau malah nggak habis.
Buat aturan sederhana: waktu makan adalah waktu duduk di meja makan. Hentikan segala aktivitas lain, dan jadikan momen ini lebih rileks dan menyenangkan.
Contoh: Sambil makan, Mamy bisa bercerita tentang hal-hal lucu atau dongeng ringan. Anak akan lebih fokus ke makanan karena merasa diperhatikan.
Langkah 9: Waktu Makan Ada Batasnya
Makan terlalu lama bisa membuat anak kehilangan selera. Tetapkan batas waktu, misalnya 30 menit, untuk membiasakan mereka makan dengan disiplin.
Kalau sudah lewat batas waktu, angkat piring tanpa memarahi. Dengan cara ini, si Kecil belajar menghargai waktu makan.
Contoh: Pasang timer lucu (misalnya berbentuk karakter kartun) di meja makan. Katakan, “Yuk, kita selesaikan sebelum timer berbunyi!”
Langkah 10: Chill Aja, Mamy!
GTM itu cuma fase. Jangan sampai stres atau marah-marah di depan si Kecil karena mereka bisa jadi makin menolak makan.
Tetap santai dan sabar. Semakin Mamy tenang, semakin anak merasa nyaman untuk mencoba makanan.
Contoh: Jika si Kecil GTM seharian, jangan panik. Pastikan ia tetap mendapat cairan cukup, lalu coba lagi di sesi makan berikutnya dengan menu favoritnya.
Tips Tambahan untuk Menghadapi GTM
Sajikan makanan dengan bentuk lucu (misalnya nasi bentuk panda).
Berikan camilan sehat, seperti potongan buah atau puding.
Jadikan momen makan sebagai waktu untuk ngobrol dan bercanda.
Kesimpulan
Menghadapi GTM memang butuh kesabaran, tapi bukan berarti mustahil diatasi. Dengan 10 tips di atas, sesi makan bisa jadi lebih seru, bebas drama, dan si Kecil kembali lahap makan. Ingat, kuncinya ada pada konsistensi, kreativitas, dan suasana hati Mamy yang tenang.
Mamy yang baru melahirkan si Kecil juga tak perlu khawatir dan bingung untuk memilih popok terbaik untuk kulit si Kecil baru lahir, karena MamyPoko mempersembahkan perlindungan terbaik untuk kulit bayi baru lahir yang belum pernah ada sebelumnya di Indonesia MamyPoko Royal Soft Organic Cotton Lebih Cepat Kering dan Teruji Klinis 2X Lebih Baik Cegah Iritasi. Sehingga lebih aman untuk kulit si Kecil yang masih sensitif. Dilengkapi juga dengan inovasi baru Soft & Fit. Karet pinggang elastis memeluk lembut pinggang bayi, sehingga pas di badan untuk mengurangi resiko bocor belakang, nyaman dan bebas iritasi
Kenapa harus Organic Cotton?
Organic Cotton
Kapas organik yang ditumbuhkan alami bebas kimia, lebih aman lebih lembut lebih ramah di kulit bayi. Kapas Organik bebas kimia ini terjamin keamanannya karena telah bersertifikasi 100% Organik. Lapisan Penyerap Ekstra Lembut MamyPoko Royal Soft yang bersentuhan langsung dengan kulit bayi, dari 100% organic cotton, sehingga meski bersentuhan dengan kulit bayi Hampir sepanjang hari kulit bayi terlindung dengan lebih aman.
Lebih Halus Lembut
Berdasarkan hasil uji kelembutan di Jepang serat kapas organik berkualitas terbukti lebih halus sehingga permukaan popok organic cotton lebih lembut dibanding dengan popok tanpa organic cotton. Karena bahan yang begitu halus lembut sehingga tidak menimbulkan gesekan di kulit bayi. Meski Bayi bergerak-gerak MamyPoko tetap memeluk kulitnya dengan sangat lembut, sehingga kulit si Kecil tetap terlindungi dari gesekan penyebab kemerahan.
Bagaimana Daya Serapnya?
Teknologi Speed Dry
Berdasarkan hasil uji daya serap dengan kemiringan 45 derajat terbukti MamyPoko Royal Soft Organic Cotton langsung menyerap cepat & Extra Dry. Ketika pipis bayi diserap & kering seketika dengan teknologi Speed Dry, Kulit bayi terlindungi dari bakteri penyebab iritasi.
Perlindungan Extra Dry sampai 12 jam
Membuat kulit bayi tetap lembut bayi pun tumbuh sehat ceria tanpa terganggu iritasi.
Apakah Sudah Teruji Klinis?
Dermatologically Tested
Berdasarkan hasil uji Dermatologi dibandingkan dengan popok tanpa Kapas Organik TERBUKTI MamyPoko Royal Soft Organic Cotton memiliki permukaan lebih lembut, cepat menyerap & Kering, sehingga 2X LEBIH BAIK MENCEGAH IRITASI di Kulit Bayi. Kualitas yang Teruji Klinis oleh para ahli Kulit memberi jaminan kualitas terbaik perlindungan kulit bayi.
Setelah memahami berbagai bahan popok bayi yang umum digunakan, Mamy dan Papy dapat membuat keputusan yang tepat dan cerdas untuk perawatan terbaik bagi kulit bayi baru lahir. Ingatlah untuk selalu memperhatikan reaksi kulit bayi dan bersiap untuk menyesuaikan pilihan bahan popok sesuai dengan kebutuhan, karena masing-masing bayi akan berbeda.
Mamypoko Royal Soft Wipes
Tissue basah dengan Cotton Lembut Berkualitas Terbaik untuk kulit bayi baru lahir.
30% Lebih tebal, lebih banyak air murni & Lebih Aman non Alkohol.
Membersihkan Selembut Kapas dalam sekali usap.
Keunggulan Mamypoko Royal Soft Wipes :
Air Murni
Kandungan Air Murni lebih banyak, rendah bahan kimia, lebih ramah di kulit lembut bayi.
Non Alkohol
Lebih Aman di kulit bayi
Serat Kapas Lebih Banyak
Tekstur Halus Lembut.
Japan Quality
Kualitas terbaik dari Jepang.
Varian Mamypoko Royal Soft Wipes :
Mamypoko Royal Soft Fragrance : 20s, 50s
Mamypoko Royal Soft Non Fragrance : 20s, 50s
Semoga info yang Poko bagikan kali ini bisa bermanfaat ya..
Yuk, share ke teman dan keluarga lainnya agar semakin banyak yang mengetahui tentang info ini.
• Bila ada topik yang Mamy inginkan untuk diangkat pada artikel MamyPoko yuk inbox usulan Mamy di FB MamyPoko Indonesia atau direct message di IG MamyPokoID
• Jangan lupa untuk bergabung di Pokojang Point Program untuk dapat hadiah sesuai pilihan
update: 15.07.2025
Fitur Favorit Poko menggunakan data dari cookie browser Mamy, Jika Mamy menggunakan Safari di iPhone atau iPad, harap matikan fungsi Private Browsing. Harap diketahui bahwa membersihkan cookie akan menghapus halaman favorit yang telah didaftarkan.