Tahap Perkembangan Janin Dari Minggu ke Minggu
Saat dokter menyatakan Mamy positif hamil, seluruh perasaan akan campur aduk menjadi satu. Bahagia, lega, dan sedikit dibumbui oleh rasa cemas.
Perhatian Mamy sebagian besar akan terfokus pada perkembangan janin dari minggu ke minggu. Mamy pun mulai memperhatikan kesehatan terlebih dari asupan makanan. Namun perkembangan janin dalam rahim tidak hanya tergantung pada nutrisi makanan tetapi juga pola hidup sehat.
Dalam menyambut si kecil ke dunia dibutuhkan banyak persiapan yang sempurna. Selain menjaga pola makan dan menerapkan gaya hidup sehat,sebaiknya Mamy memperhatikan perkembangan janin tiap minggunya agar moment tumbuh kembang janin terkontrol dengan baik.
Masa Kehamilan Trimester Pertama
Pada trimester pertama, ukuran janin masih sebesar biji apel dan di minggu-minggu berikutnya beberapa bagian tubuh seperti otak, tulang, kuku, rambut, dan sumsum tulang belakang mulai terbentuk. Di minggu ke-6 serta ke-7, mulailah terbentuk organ dalam, yaitu hati, ginjal, jantung, dan usus. Detakan jantung sudah mencapai 110-150/menit dan telah memompa darah dengan teratur.
Memasuki minggu ke-8 dan 9, wajah, hidung, dan telinga mulai terbentuk sempurna, Lapisan kulit sudah terlihat walaupun masih terlihat tipis. Dan di minggu ke-10 sampai 12, janin mulai berkembang pesat dan aktif bergerak. Mamy pun sudah mulai bisa merasakan kehadirannya dengan lebih nyata melalui tendangan-tendangan kecil di dalam perut.
Masa Kehamilan Trimester Kedua
Perkembangan janin dalam rahim di trimester kedua semakin menunjukkan tanda-tanda aktif. Beberapa anggota bagian tubuh seperti tulang rusuk, kelenjar prostat, dan langit-langit mulut mulai tumbuh ke arah lebih sempurna.
Perkembangan janin tiap minggunya memberikan pergolakan yang hebat pada Mamy. Apalagi di trimester kedua ini, dimana janin sudah bisa bereaksi jika keadaan di luar sedang gaduh. Bahkan di usia kandungan 22 minggu, janin sudah memiliki siklus tidur lho Mam!
Masa Kehamilan Trimester Ketiga
Perkembangan janin dari minggu ke minggu di trimester ketiga mulai memasuki masa semakin matang. Indra penglihatan janin sudah bekerja dengan aktif, ia menjadi lebih peka dengan cahaya dan dapat mengerjapkan mata. Hal yang sama terjadi pada indera pendengaran, janin sudah bisa mendengar dan memberikan respons apabila mendengar suara dari luar.
Di trimester terakhir ini, perkembangan otak janin sedang berada dalam masa optimal. Ia dapat memproses informasi dengan lebih cepat organ pernafasan sudah bekerja lebih sempurna. Pada perkembangan janin dalam rahim di trimester ketiga, organ tubuh janin dapat bekerja sendiri sebagai pertanda bahwa ia siap dilahirkan ke dunia.
• Bila ada topik yang Mamy inginkan untuk diangkat pada artikel MamyPoko yuk inbox usulan Mamy di FB MamyPoko Indonesia atau direct message di IG MamyPokoID
• Jangan lupa untuk bergabung di Pokojang Point Program untuk dapat hadiah sesuai pilihan
Apakah gerakan janin itu?
Melihat sosok bayi dengan mata kepala sendiri saat pemeriksaan USG merupakan suatu kegembiraan dalam kehamilan. Gerakan janin pun juga menimbulkan perasaan akan kehadiran bayi di dalam perut Anda.
Tentunya Anda ingin segera merasakan kegembiraan tersebut.
Mari kita lihat kapan dan bagaimana gerakan janin itu terasa!
Apa sih gerakan janin itu?
Pada kehamilan bulan keempat, kerangka dan otot bayi berkembang dan bayi sering bergerak aktif misalnya meregangkan tangan dan kakinya di dalam cairan ketuban. Gerakan janin Anda rasakan ketika tangan atau kakinya mengenai dinding rahim. Gerakan janin bukan hanya membuat Anda merasakan keberadaan bayi di dalam perut, melainkan juga komunikasi yang penting dari bayi untuk memberitahukan kondisinya kepada ibu.
Masa merasakan gerakan janin untuk pertama kalinya
Secara umum gerakan janin dirasakan pertama kali pada usia kehamilan ke-18 minggu sampai sekitar ke-20 minggu. Namun, saat merasakan gerakan janin berbeda-beda pada masing-masing individu. Cara merasakannya pun tergantung pada ketebalan lemak di bawah kulit ibu, jumlah cairan ketuban, posisi plasenta, dll. Tidak perlu khawatir bila tidak bisa merasakan gerakan janin meskipun periode tersebut telah terlampaui. Bila Anda bisa memastikan bahwa bayi tumbuh dengan sehat melalui pemeriksaan USG atau lainnya, tenanglah karena berarti tidak ada masalah.
Perubahan gerakan bayi
Sebenarnya bayi terus bergerak jauh sebelum ibu merasakan gerakan janin.
Saraf bayi berkembang sejak sekitar kehamilan minggu ke-7, bayi mulai mengemut jarinya sekitar minggu ke-12, dan setelah minggu ke-20, bayi bisa bergerak dengan bebas di dalam cairan ketuban. Pada masa inilah ibu baru mulai merasakan gerakan janin.
Perubahan dalam merasakan gerakan janin
Cara merasakan gerakan janin pun berbeda-beda pada setiap orang, seperti halnya perbedaan periode mulai merasakan gerakan janin. Pada awalnya terasa seperti listrik statis mengalir di dalam perut, lalu berubah menjadi ketukan pelan, dan akhirnya berubah menjadi ketukan keras sehingga Anda menyangka bayi sedang menendang. Kadang-kadang Anda bisa pula merasakan bayi cegukan. Bila gerakannya makin intens, kita bisa mengetahui bahwa bayi sedang bergerak hanya dengan melihat perut.
Biasanya menjelang persalinan posisi bayi telah turun sehingga gerakan janin lebih tenang daripada sebelumnya, tetapi hal ini pun tidak berlaku pada semua orang. Kita tidak bisa memukul rata hal ini karena ada juga bayi yang terus bergerak di dalam perut pada saat sebelum ibu mengalami kontraksi.
Mari kita berkomunikasi dengan bayi melalui gerakan janin
Gerakan janin adalah komunikasi pertama ibu dengan bayi di dalam kandungan!
Melalui gerakan janin, ibu mengecek apakah bayi sehat atau tidak dan juga berbicara kepada bayi. Bayi juga amat menyukai mengobrol dan bermain-main dengan ibu.
Mari kita nikmati waktu berharga saat berinteraksi dengan bayi di dalam kandungan!
Mari memastikan gerakan janin!
Gerakan janin merupakan salah satu metode untuk memastikan apakah bayi tumbuh dengan baik. Bila selama ini gerakan janin yang terasa menjadi tidak terasa seharian penuh, ada baiknya kita memeriksakan ke RS/klinik untuk memastikannya.
Pada sekitar masa kehamilan minggu ke-32 hingga ke-35, pola tidur dan bangun bayi sudah terbentuk. Kita bisa lebih memastikan apakah bayi tumbuh dengan baik dengan cara menghitung gerakan janin, yakni merekam waktu yang diperlukan bayi untuk bergerak 10 kali, dan melakukan hal ini setiap hari.
Cara menghitung gerakan janin
1. Dilakukan setiap hari saat ibu rileks, misalnya setelah makan atau sebelum tidur.
2.Berbaringlah menyamping dengan bagian kiri di bawah.
3.Menghitung berapa menit yang diperlukan oleh bayi untuk bergerak dengan jelas 10 kali.
*) Bila sepertinya berbeda dengan biasanya atau bila Anda sama sekali tidak merasakan gerakan bayi yang selama ini terasa, periksakanlah ke rumah sakit atau klinik.
Ada saat ketika bayi tidak bergerak
Bila Anda sudah mulai merasakan gerakan janin, tentu Anda merasa khawatir ketika gerakan janin tidak terasa. Namun, sebenarnya bayi juga memiliki waktu tidur dan waktu bergerak di dalam kandungan. Bayi memiliki siklus 60 menitan untuk tidur dan bangun. Bila satu jam telah lewat tetapi gerakan janin tidak terasa, periksakanlah ke rumah sakit atau klinik.
Komunikasi dengan bayi
Gerakan janin yang mulai terasa merupakan bukti bahwa bayi tumbuh dengan baik. Pada waktu gerakan janin terasa, sarafnya telah berkembang dan pendengarannya telah sempurna.
Marilah kita banyak-banyak berkomunikasi dengan bayi dengan cara mengelus-elus perut, mengajaknya bicara, mendengarkan musik, dan sebagainya! Tidak ada yang lebih membahagiakan selain merasakan reaksi bayi atas apa yang dilakukan ibu. Kami merekomendasikan permainan menendang, yang merupakan permainan untuk berkomunikasi dengan bayi melalui gerakan janin. Cobalah permainan ini!
*) Permainan menendang
Permainan menendang dimulai dari yang mudah, lalu beranjak ke tahap berikutnya bila sudah menguasai. Ada bayi yang segera merespons, ada juga bayi yang tidak kunjung bereaksi. Sabarlah meskipun bayi tidak merespons. Gerakan Anda tetap tersampaikan kepada bayi. Pilihlah waktu dan tempat saat Anda bisa rileks, lakukan sehari 2-3 kali dan bersabarlah melakukannya hingga lebih dari sebulan.
1. Bila bayi menendang, tepuk bagian yang ditendang tersebut sambil mengatakan, “Tendang!” Setelah 1-2 menit berlalu, bayi akan kembali menendang. Lakukan kembali hal yang sama, yakni tepuk bagian yang sama sambil mengatakan, “Tendang!” Lalu bayi akan menendang di tempat yang sama.
2. Setelah langkah pertama dilakukan berulang-ulang selama beberapa hari, tepuklah bagian yang berbeda dengan yang ditendang bayi sambil mengatakan, “Tendang!” Bayi akan menendang bagian yang ditepuk ibu. Ulangilah hal ini selama 1-2 minggu sampai bayi bisa menendang kembali bagian yang ditepuk ibu.
3. Bila bayi sudah terbiasa, tepuklah perut dua kali sambil mengatakan, “Tendang! Tendang!” Lalu bayi akan merespons dengan menendang dua kali. Bayi akan bisa menendang kembali sejumlah tepukan ibu.
update : 19.09.2017
Fitur Favorit Poko menggunakan data dari cookie browser Mamy, Jika Mamy menggunakan Safari di iPhone atau iPad, harap matikan fungsi Private Browsing. Harap diketahui bahwa membersihkan cookie akan menghapus halaman favorit yang telah didaftarkan.