3 Pemeriksaan Mamy Setelah Melahirkan
Mamy, setelah menjalani proses melahirkan, tentu tubuh Mamy akan menyesuaikan kondisinya kembali dan sudah merasa bisa melakukan berbagai hal seperti sedia kala. Tetapi ternyata walaupun terlihat baik-baik saja, Mamy perlu juga untuk memeriksakan kembali dan konsultasi pada dokter.
Apa saja yang harus Mamy periksakan kembali pada dokter? Nah, Mamy perlu tahu nih 3 pemeriksaan yang dilakukan setelah melahirkan. Namun tentunya pemeriksaan ini atas rekomendasi dari dokter Mamy yaa. Yuk simak apa aja sih yang perlu diperiksa!
1) Pemeriksaan 1 Minggu setelah melahirkan
A. Pemeriksaan involusi rahim atau kembalinya ukuran rahim ke ukuran semula. Ditandai dengan adanya kontraksi pada
minggu pertamapasca melahirkan, yang ternyata membantu kerja rahim untuk kembali ke ukuran semula.
B. Pemeriksaan parineum atau daerah antara vagina dengan anus, jika selama persalinan mengalami robekan, baik alami
maupun pengguntingan.
C. Pemeriksaan pada payudara dan proses menyusui, apakah lancar atau terjadi hambatan. Jika terjadi hambatan dalam
pemberian ASI, maka akan ada pemeriksaan lebih lanjut agar kebutuhan ASI si Kecil terpenuhi dengan baik.
D. Pemeriksaan kemampuan bergerak, BAK/BAB, dan kondisi jahitan bekas operasi, khusus untuk Mamy yang melahirkan
secara caesar.
2) Pemeriksaan 4-6 Minggu Setelah Melahirkan
A. Melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terkait kesehatan dan konseling laktasi untuk mengetahui apakah ada permasalahan selama proses menyusui.
B. Perencanaan mengikuti program KB dilakukan untuk mengatur jarak kehamilan selanjutnya agar tidak terlalu dekat
dengan kehamilan sebelumnya. Mamy dan Papy akan mendapatkan konsultasi terkait jenis dan kontrasepsi yang sesuai untuk keduanya.
C. Pemeriksaan kembali luka bekas jahitan untuk Mamy yang melakukan proses persalinan caesar, untuk memantau
apakah luka masih terasa nyeri atau tidak, dan luka sudah tertutup secara sempurna atau belum. Apabila terjadi
komplikasi pada daerah bekas operasi maka Mamy perlu konsultasi seminggu sekali selama 3 minggu berturut-turut.
3) Pemeriksaan Setelah menyapih Bayi
A. Pemeriksaan payudara atau melakukan Mammografi, yaitu salah satu metode pemeriksaan deteksi kanker payudara
menggunakan sinar X.
B. Ada 2 tipe pemeriksaan Mammografi :
1. Screening Mammography : Pemeriksaan pada payudara yang belum memiliki keluhan atau belum terlihat secara
jelas dengan kasat mata. Mammografi skrining bermanfaat untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini.
2. Diagnosis Mammography : Pemeriksaan pada payudara setelah adanya keluhan. Misalnya, timbul rasa nyeri, muncul
benjolan, puting menebal, keluar cairan dari puting serta warna kulit di sekitar payudara berubah.
3. Tes dilakukan setelah Mamy menyapih si Kecil dan sedang tidak mengalami haid. Mamy yang berusia di atas 40 tahun dianjurkan untuk melakukan mammografi minimal satu tahun sekali. Terlebih jika memiliki risiko terkena
kanker payudara, maka Mamy dianjurkan melakukan mammografi skirining bisa dilakukan sebelum usia 40 tahun.
Perlu diingat ya untuk Mamy hamil ataupun Mamy yang baru saja melahirkan, jika 3 pemeriksaan yang penting dilakukan setelah melahirkan. Sebelum melakukan pemeriksaan lebih lanjut, tidak ada salahnya jika Mamy berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter yang menangani Mamy selama masa kehamilan ya.
Semoga info yang Poko bagikan kali ini bisa bermanfaat yaa..
Yuk, share ke teman dan keluarga lainnya agar semakin banyak yang mengetahui tentang info ini.
• Bila ada topik yang Mamy inginkan untuk diangkat pada artikel MamyPoko yuk inbox usulan Mamy di FB MamyPoko Indonesia atau direct message di IG MamyPokoID
• Jangan lupa untuk bergabung di Pokojang Point Program untuk dapat hadiah sesuai pilihan
update: 18.10.2021
Fitur Favorit Poko menggunakan data dari cookie browser Mamy, Jika Mamy menggunakan Safari di iPhone atau iPad, harap matikan fungsi Private Browsing. Harap diketahui bahwa membersihkan cookie akan menghapus halaman favorit yang telah didaftarkan.